Saya bukanlah seorang pakar politik, atau pakar ekonomi, atau orang yang mempunyai sekolah tinggi. melainkan orang pinggiran yang mengikuti alur cerita para penguasa di negri ini. Namun perlu di ingat, Kami cinta akan negara kami. Kesatuan dan kemakmuran NKRI. seperti cita-cita para pendiri bangsa ini.
Akhir-akhir ini begitu kejamnya permainan para penguasa bangsa ini kepada kami, sehinggah kami bertekad untuk membuka tabir kebusukan dan Ketololal para pemimpin negri ini yang Tak Pernah BOSAN-BOSANNYA menyiksa kami rakyat kecil ini.
Kami tak berdiri diatas APA PUN, kami berdiri diatas kaki kami sendiri yang sudah sangat-sangat bosan melihat kebobrokan permainan ini. KAMI tidak di bayar untuk membuat ini, karna KAMI CINTA INDONESIA!.
Permainan Bisnis Pertamina berimbas Pada kesengsaraan rakyat!.
PT Pertamina Tbk per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung gas 12 kg sebesar 68 persen atau sekitar Rp 3.959 per kg. Dengan harga itu, kenaikan per tabung elpiji 12 kg menjadi Rp 117.708 per tabung. Sebelum kenaikan, harga per tabung Rp 70.200.
Menurut Pertamina,
kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata mencapai Rp 6 triliun per tahun. Harga pokok perolehan elpijinya disebut sudah mencapai Rp 10.785 per kg.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg sepenuhnya merupakan aksi korporasi PT Pertamina Tbk tanpa perlu meminta izin pemerintah. Pemerintah, kata dia, tidak punya kewenangan untuk mengintervensi harga itu, kecuali untuk elpiji subsidi.
Jika punya kewenangan, tambah Hatta, pemerintah ingin tidak dilakukan kenaikan harga untuk saat ini. Pasalnya, kenaikan harga elpiji dapat mendorong kenaikan inflasi meskipun diyakini dampaknya kecil.
Tak sampai disitu, yang elpiji 12 kg 117.708 per tabung,
Harga Elpiji 12 Kg di Papua Mencapai Rp 300 Ribu per Tabung
Di tengah penolakan masyarakat Jawa terhadap kenaikan harga Elpiji 12 Kilogram (Kg) yang mencapai Rp 140 ribu, masyarakat di kawasan paling timur Indonesia justru telah merasakan mahal harga gas sejak lama. Sebagai contoh, warga papua setidaknya harus merogoh uang Rp 300 ribu untuk membeli 1 tabung gas Elpiji 12 Kg.
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero)
Ali menjelaskan, mahalnya harga Elpiji di wilayah Papua dibandingkan wilayah Indonesia lainnya dikarenakan ketiadaaan fasilitas pengisian gas Elpiji.
Untuk memenuhi kebutuhan gas Elpiji masyarakat Indonesia Timur, Pertamina memasokan gas dari Surabaya, Jawa Timur. Karena jarak angkut yang jauh menyebabkan biaya disribusi menjadi lebih besar.
"Di Papua, gas Elpiji 12 Kg diambil dari Surabaya," kata Ali, saat menghadiri Rapat Terbatas, di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2013).
Ali mengungkapkan, salah satu penyebab Pertamina tidak kunjung membangun fasilitas pengisian gas Elpiji 12 Kg selama ini adalah kerugian menjual gas elpiji non subsidi tersebut, yang tidak sesuai dengan harga keekonomian.
"Ini salah satu hal yang perlu disadari bersama, bahwa dengan bisnis Elpiji yang masih rugi ini kemampuan Pertamina dalam membangun infrastruktur, untuk pengisian juga berkurang," tutur Ali.
Melihat kondisi yang ada, Ali berharap agar muncul kesadaran bersama terkait pembangunan infrastruktur pendukung gas Elpiji khususnya di wilayah yang masih belum terjamah. Harapannya, harga jual Elpiji di wilayah tersebut menjadi lebih murah.
"Ini yang perlu kita pikirkan bersama jangka panjannya bagaimana menjamin keberlangsungan suplai Elpiji bagi seluruh saudara kita di wilayah Indonesia bagian timur. Karena Indonesia bagian timur tidak adanya stasiun pengisian atau kurangnya stasiun pengisian maka terpasa mengambil tabung elpiji 12 Kg dari Surabaya," pungkasnya.
Kesimpulan yang sangat sederhana namun berdampak pada kesengsaraan rakyat indonesia
1. Diatas, telah saya garis bawahi mengapa pertaminan menaikkan harga elpiji non subsidi 12 kg sampai 70% tingginya!
2. Pertamina Rugi, Rakyat di sengsarakan!. ya, hal ini lah yang selama ini menimpa rakyat indonesia. para penguasa yang rugi, maka imbas pasar adalah rakyat kecil!. dengan menaikkan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dengan harga selangit!.
BELI GAS BAYAR, TAPI PERTAMINA KOK MASIH MERUGI?.
BELI GAS BAYAR PAKAI UANG KONTAN! DI TEMPAT!, PERTAMINA RUGI, (AKIBAT...), RAKYAT YANG DISURUH MEMBAYAR KERUGIANNYA!. APAKAH INI MASUK AKAL?.
APAKAH RAKYAT YANG MENCURI UANG PERTAMINAN SEHINGGAH MEREKA MERUGI BEGITU BESAR TIAP TAHUNNYA?.